Thursday, November 15, 2007

Mengatasi dan Mencegah Atherosklerosis (Penyempitan
pembuluh darah)
Hembing Thu, 25 Nov 2004 14:01:00 WIB

Oleh: Prof. Hembing Wijayakusuma

Jika dipakai setiap hari dalam waktu lama, fungsi
benda akan menjadi aus dan strukturnya juga mulai
berubah. Begitu pula dengan tubuh manusia. Seiring
dengan bertambahnya usia, organ tubuh mulai
menampakkan perubahan, misalnya kulit yang semula
halus dan lembut semakin lama mulai mengeriput, ginjal
yang berfungsi optimal, mulai terjadi penurunan
fungsi. Pembuluh darah pun juga dapat berubah, dari
yang semula berstruktur lembut dan kenyal menjadi kaku
dan tebal akibat penimbunan zat lemak, dari makanan
berlemak dan berkolesterol yang kita konsumsi setiap
hari.

Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah yang
mengangkut
sari-sari makanan (protein, lemak, glukosa, dan
lain-lain) ke seluruh
jaringan tubuh. Setiap hari proses tersebut selalu
berjalan, sehingga
terjadi penimbunan zat lemak dalam pembuluh darah yang
semakin lama
semakin menebal sehingga terjadi pengerasan dan
pengapuran pada dinding pembuluh darah dan pembuluh
darah pun menyempit. Kondisi ini seperti pipa yang
mengalirkan air. Dalam air juga terdapat bahan-bahan
yang akan mengendap di permukaan dalam pipa. Pipa akan
berkerak oleh endapan yang terdapat dalam air,
sehingga lubang pipa menyempit. Hal ini tentunya akan
mengurangi volume debit air, bahkan dapat membuat
aliran air tersendat.

Pembuluh darah yang mengalami penyempitan akibat
penimbunan zat lemak
disebut dengan atherosklerosis. Penyempitan pembuluh
darah dapat
menyebabkan aliran darah terhambat yang berefek pada
terganggunya
metabolisme dalam tubuh serta dapat menimbulkan
kerusakan pada beberapa organ vital. Jika yang
terserang pembuluh darah otak, orang tersebut dapat
menjadi pelupa dan pada kondisi kritis dapat
menyebabkan stroke.

Jika endapan lemak terjadi pada pembuluh darah pada
jantung, jantung
masih dapat memberi imbangan dengan memompa darah
lebih keras melawan
hambatan endapan lemak pada permukaan dalam pembuluh
darah. Jika endapan terlalu tebal dapat mengganggu
aliran darah ke organ-organ vital dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan organ-organ tersebut mengalami kekurangan
nutrisi dan oksigen yang seharusnya diperoleh melalui
aliran darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen ke
seluruh jaringan tubuh.

Dalam keadaan kritis, pembuluh darah dapat tersumbat
sama sekali yang
menyebabkan serangan jantung, stroke, myocardial
infarction, tekanan
darah tinggi (hipertensi) dan komplikasi serius
lainnya. Kondisi ini
sangat membahayakan, oleh karena itu sebaiknya kita
perlu mencegah
terjadinya atherosklerosis.

Banyak faktor yang menyebabkan atherosklerosis, antara
lain:
Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol
tinggi, juga makanan yang mengandung lemak jenuh.
Misalnya: jeroan, daging sapi, dan lain-lain.
Terlalu banyak makan dan melebihi jumlah kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan kalori ini akan
disimpan dalam bentuk lemak yang ditimbun di bawah
kulit dan juga menimbulkan endapan zat lemak yang akan
melekat dalam pembuluh darah.
Kurang olahraga
Saat tubuh kita bergerak dan berolahraga, kalori dalam
tubuh akan
dibakar, sehingga kalori tidak akan tertimbun dalam
tubuh. Jarang
melakukan olahraga menyebabkan kelebihan kalori akan
disimpan dalam bentuk lemak dan secara terus-menerus
menyebabkan timbunan lemak.
Merokok dan minum minuman keras
Merokok dapat membuat darah lebih mudah menggumpal dan
membuat pembuluh-pembuluh darah lebih mudah menciut.
Kondisi ini dapat memicu
timbulnya atherosklerosis. Alkohol juga dapat
mengentalkan darah yang juga dapat memicu
atherosklerosis.
Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah terjadinya
atherosklerosis, yaitu:
Mengkonsumsi makanan dengan proporsi dan gizi
berimbang.
Menghindari makanan yang mengandung lemak dan
kolesterol tinggi, juga menghindari makanan yang
mengandung lemak jenuh.
Banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti
sayur-sayuran dan
buah-buahan. Makanan berserat juga dapat membantu
menurunkan kolesterol darah.
Berolahraga secara teratur. Selain membuat tubuh
menjadi lebih bugar dan kuat, olahraga dapat membakar
kalori dan lemak, sehingga kandungan kalori dan lemak
tidak akan tertimbun dalam tubuh.
Diet berkadar lemak rendah. Dari hasil penelitian,
diet berkadar lemak rendah dapat menurunkan
konsentrasi kolesterol dan trigliserida. Oleh karena
itu, makanan berkadar lemak rendah baik untuk
dikonsumsi seperti susu non-fat, minyak goreng
low-fat, dan lain-lain.
Menghindari merokok dan minuman keras.

Untuk mengatasi atherosklerosis dapat digunakan
tanaman obat yang mempunyai efek dapat melebarkan
pembuluh darah (vasodilatasi). Berikut ini beberapa
formula ramuan tanaman obat yang dapat digunakan:

Resep 1.
30 gram daun dewa + 3 kuntum bunga mawar + 1 kuntum
bunga soka yang besar, direbus dengan 600 cc air
hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali
sehari.

Resep 2.
2-3 buah mengkudu matang + 15 lembar daun salam + 30
gram temu lawak + 30 gram temu hitam, dicuci dan
dipotong-potong, lalu direbus dengan 800 cc air hingga
tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali
sehari.

Resep 3.
15 gram jamur putih kering + 10 gram jamur kuping
hitam kering, keduanya direndam dahulu hingga lembut,
direbus atau dibuat sop, lalu airnya diminum dan
jamurnya dimakan. Lakukan secara teratur.

Catatan :untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci
enamel, dan panci kaca. Tetap konsultasi ke dokter.


________________________________________________________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

No comments: