Monday, November 26, 2007

anti kanker

Mengenal Tumor dan Kanker
Menurut Sukardja (1996), tumor adalah benjolan atau
pembengkakan yang abnormal di dalam tubuh. Tumor
digunakan sebagai istilah umum bagi suatu benjolan
yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti
neoplasma, infeksi, kelainan bawaan, dsb. Tetapi dalam
arti khusus, tumor adalah benjolan yang disebabkan
oleh neoplasma.
Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan yang terjadi
karena di dalam tubuh timbul dan berkembang biak
sel-sel baru yang bentuk, sifat, dan kinetikanya
berbeda dengan sel normal asalnya. Sel yang baru
tersebut pertumbuhannya liar terlepas dari sistem
kendali pertumbuhan normal, sehingga merusak bentuk
dan/atau fungsi organ yang terkena.
Dikenal ada empat jenis neoplasma, yaitu: neoplasma
ganas yang lebih dikenal sebagai kanker, neoplasma in
situ, neoplasma jinak, dan neoplasma yang tidak
menentu. Yang terpenting adalah neoplasma ganas karena
sangat membahayakan dan dapat menyebabkan kematian,
sedangkan neoplasma jinak umumnya tidak membahayakan,
kecuali jika telah membesar atau terdapat dalam organ
yang vital.

Kanker disebabkan oleh adanya genom abnormal yang
terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur
pertumbuhan dan deferensiasi sel-sel, sehingga terjadi
proses salah atur atau lebih/kurangnya aturan. Sel
yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel disebut
protoonkogen dan gen supresor yang terdapat dalam
jumlah banyak pada semua kromosom. Protoonkogen yang
mengalami perubahan dan menimbulkan kanker disebut
onkogen.

Kerusakan gen berupa mutasi gen yang disebabkan oleh
adanya perubahan urutan nukleotida, tambahan
nukleotida (addition), sisipan nukleotida (insertion),
pengurangan nukleotida (delation), perpindahan gen
(translocation), dan persilangan sebagian kromosom
(transpotition). Penyebab terjadinya mutasi gen
multifaktorial saling terkait satu sama yang lain
mulai dari kongenital, karsinogen seperti karsinogen
kimia, karsinogen fisika (sinar ionisasi), virus,
hormon dan iritasi kronis serta lingkungan hidup.
Obat anti kanker atau sitostatika adalah obat-obat
yang dapat menghambat pertumbuhan kanker atau bahkan
dapat membunuh sel-sel kanker. Hingga saat ini kurang
lebih empat puluh jenis obat anti-kanker yang
digunakan di seluruh dunia dengan mekanisme kerja
terhadap sel-sel kanker di antaranya:

Menghambat atau mengganggu sintesa DNA dan/atau RNA.

Merusak replikasi DNA.

Mengganggu transkripsi DNA olhe RNA.

Mengganggu kerja gen.

Di antara obat-obatan tersebut digolongkan dalam
alkilator (alkylating agents), anti-metabolit,
menghalangi mitosis, antibiotika dan lain-lain.
Obat-obatan anti kanker dapat diberikan sebagai :

Terapi utama, terutama diberikan terhadap kanker yang
khemosensitif seperti; leukemia, limfoma maligna,
khoriokarsinoma, sarkoma ewing dan lain sebagainya
serta terhadap kanker yang telah menyebar jauh
(umumnya pada stadium IV) untuk tujuan paliatif,
seperti pada mamma, serviks, paru, kulit dan mulut.

Terapi tambahan (adjuvant), terutama pada kanker lokal
atau lokoregional dan umumnya diberikan pasca operasi
dan/atau pasca radioterapi guna mencegah timbulnya
residif atau metastase. Tetapi akhir-akhr ini,
adjuvant khemoterapi juga diberikan pra-operasi atau
pra-radioterapi dan dikenal dengan istilah neo adjuvan
khemoterapi.

Tujuan pemberian obat anti kanker tidak selalu
ditujukan untuk menyembuhkan kanker, karena hanya
beberapa jenis kanker saja yang dapat disembuhkan
total dengan khemoterapi, seperti: akut limfoblastik
leukemia, Burkit limfoma, dan khorio karsinoma.
Sedangkan untuk jenis kanker yang lain, tujuan terapi
dapat ditujukan untuk:

Memperpanjang hidup dan remisi.

Memperpanjang interval bebas kanker.

Menghentikan progresi kanker.

Paliasi simptom.

Mengecilkan volume kanker.

Menghilangkan gejala para-neoplasma.

Obat anti kanker berasal dari tumbuhan obat

Tumbuhan obat telah terbukti merupakan salah satu
sumber bagi bahan baku obat anti kanker karena di
antara tumbuhan obat tersebut memiliki senyawa-senyawa
yang berkhasiat anti tumor. Senyawa anti kanker yang
berasal dari tumbuhan obat di antaranya taxol,
vincristine, vinblastin, ellipticin, homoharringtonin,
dll. Dan masih banyak lagi yang masih dalam tahap
pengujian.

Diantara 250.000 spesies tumbuhan di seluruh dunia
diperkirakan banyak yang mengandung senyawa anti
kanker yang belum ditemukan, untuk mendapatkan obat
anti kanker dari tumbuhan diperlukan suatu cara-cara
pengujian yang memadai mulai dari uji pre-skrining,
uji skrining dan berakhir pada uji klinik. Oleh karena
penyebab penyakit kanker multifaktorial, maka
diperlukan pengujian obat anti kanker dari berbagai
aspek.

Defenisi dari efek biologis yang digunakan dalam
tulisan ini :

Sitotoksik artinya toksik dalam sel dalam kultur,
belum memiliki efek selektif terhadap sel kanker saja
atu sel normal.

Sitotastik artinya menghambat pertumbuhan sel
(seringkali reversible).

Sitosidal artinya membunuh sel.

Anti tumor artinya efektif terhadap model tumor in
vivo, aktifitasnya selektif hanya terhadap sel tumor,
tidak terhadap sel inang.

Anti kanker, artinya efektif untuk pengobatan kanker
pada manusia. Aktifitas anti kanker hanya
diaplikasikan pada manusia.

Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc.)

Curcuma zedoaria Rosc. di Indonesia dikenal dengan
nama temu putih atau kunir putih. Dewasa ini Curcuma
zedoaria mulai banyak diteliti oleh para ahli farmasi
dan kedokteran baik di Indonesia maupun luar negeri
untuk pengobatan kanker.


Kandungan kimiawi rimpang

Curcuma zedoaria :

Flavonoid

Glikosida

Saponin

Tanin

Triterpenoid

Alkaloid

Kurkumin (kurkuminoid)

Zedoarin

Gum

Resin

Amilum

Minyak atsiri: sineol, kamfen, sineol, singiberen,
borneol, kamfor


________________________________________________________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

No comments: